Ilustrasi: Lintar Animation Studio/Iwan Santoso |
Namun menjadi animator itu bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Sebab kita dituntut harus memiliki skill menggambar mumpuni, juga konsisten untuk menggambar berulang kali. Nah karena masalah kesehatan, aku pun akhrinya mengubur mimpi itu bertahun-tahun.
Selama mimpi itu terkubur, aku lebih banyak menulis dan bermain design grafis. Baru-baru ini menggambar pun hanya sekedar melukis sebagai bentuk visualisasi puisi. Tak ada yang bikin excited selain novel yang akan digarap tahun 2019 ini.
Setelah lama tak berurusan dengan animasi, beberapa tahun kemudian (2017) aku mengobrol dengan bang Iwan Santoso yang sedang menggarap animasi Halilintar. Dari situlah pertama kali terjalin kerjasama. Saat itu aku berjanji, suatu hari bang Iwan akan jadi animator hebat dan aku akan menjadi penulisnya.
Akhirnya di tahun 2019 tercetuslah ide untuk menggarap animasi "Si Iyan". Berawal dari sekedar chat di messenger, dari situlah animasi pendek itu terwujud. Cerita singkatku digarap menjadi animasi hanya dengan mouse oleh bang Iwan! Berikut ini video perdananya..
Video ini menjadi semacam sejarah bagiku, Sebab impianku menjadi animator secara tidak langsung diwujudkan oleh sahabatku. Kami menyebut kolaborasi ini sebagai "Iwan dan Iyan" seperti Fujiko dan Fujio. Terimakasih banyak bang Iwan!
Oh iya, kami sebenarnya hanya berteman dan bekerja sama lewat dunia maya. Semoga suatu saat kami bisa menggarap animasi di satu meja. Amin!
Sketsa awal karakter animasi Si Iyan oleh Iwan Santoso. |
Kelak, tak hanya menulis, aku akan belajar sculpting di zBrush dan animasi di Blender. Aku akan belajar animasi 3D untuk mendalami grease pencil di Blender dan juga membuat animasi sendiri di channel yang sama. Amin!
Langsung saja disubscribe channelnya, dan jangan lupa tombol loncengnya supaya nanti bisa mendapat notifikasi ketika ada animasi terbaru!
Wassalamualaikum!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo meninggalkan komentar..