24th Birthday Story (Late Post Again)



Assalamualaikum. Readers, Alhamdulillah aku masih diberi umur oleh Allah SWT, dan masih diberi kesempatan untuk mengejar impian. Meskipun sebenarnya dua tahun belakangan ini begitu berat, kelam, dan penuh cobaan.

Mulai dari sakitnya orang tua yang otomatis memiliki imbas besar kedalam keluarga. Salah satunya aku yang juga sakit, dan akhirnya terkurung dalam depresi menahun. Tapi alhamdulillah aku bisa syukuran dengan bulgogian ala Korea bersama orangtua lengkap.


Kami bukan keluarga berlebih. Namun mengapa rela bikin bulgogi? Aku suka daging ayam, Papaku suka daging sapi, Adikku Pentha dan Mamaku suka udang. Aku ingin memperbaiki suasana kelam dengan setitik semangat dari makanan favorit masing-masing. Dan ini berhasil!

Yeah, tahun 2019 ini aku punya tekad untuk bangkit. Sudah cukup gelap-gelapan, saatnya menjemput matahari yang enggan datang!

Di awal tahun aku telah membukanya dengan merilis buku Antologi Puisi Kesunyian hati yang menjadi pelampiasan atas depresi. Seisi hati diperas habis sampai tertuang menjadi buku. Dan rasanya lega banget! Mungkin kesedihanku hilang juga karena merampungkannya.

So hati dan jiwaku sekarang seperti sebuah komputer yang baru diinstall ulang, atau hp yang baru saja hard reset. Aku 'running' tanpa beban lagi, dan mulai memasang satu per satu program yang aku butuhkan.

Hasilnya aku punya hati yang cukup lapang untuk menampung segala sisi diriku..

Readers jaman awal, kalian mungkin mengenalku sebagai Bryan yang suka menggambar. Namun akhirnya aku meninggalkan dunia itu, dan memilih menulis. Kenapa? Karena hanya dalam menulis aku dapat menciptakan sesuatu yang asli buah pemikiran sendiri. Bukan lagi-lagi cuma menggambar ulang karya orang lain.

Pertempuran hati antara menggambar dan menulis ini bikin aku frustrasi. Aku ingin menggambar semudah dan sebagus saat aku menulis, tapi tidak pernah bisa. Aku terlalu malas meniru terus-menerus. Bukan malas, karena malas. Tapi lelah jadi copycat yang tidak punya jati diri.

Nah, karena hatiku sudah kosong, aku menemukan jalan damai dengan mengubah jalan menggambar ke melukis dalam aliran surealisme. Rasanya seperti kebahagiaan tersulut, dan mengingatkanku pada awal-awal aku jatuh cinta pada kegiatan menulis! Berikut ini beberapa karyaku:


Akhirnya aku bisa menulis dan melukis dengan buah pemikiranku sendiri. Aku menikmati rasa menyampaikan makna, daripada menggambar tanpa kejelasan. Aliran surealisme ini seperti visualisasi puisi bagiku.


Harapanku untuk selanjutnya: Aku ingin cepat sembuh dari belenggu penyakit 2 dekade ini. So dengan itu aku bisa berpetualang bagai burung, dan menulis buku-buku impianku, juga melukis lebih banyak hal lagi.

Tapi namanya harapan, boleh dong kalau agak muluk kepingin ini juga..





Terimakasih untuk teman-teman yang sudah mendoakan. Aku berharap hal terbaik juga terjadi di hidup kalian. Terimakasih sudah menjadi sahabat disaat senang dan sedih. Aku bersyukur punya teman seperti kalian, dan juga punya readers di blog ini.

Sampai jumpa di 25th Birthday Story. Amin..

Wassalamualaikum!

Bryan Suryanto Blogger

Bryan Suryanto lahir di Tulungagung, Jawa Timur, pada tanggal 27 Februari 1995 silam. Ia mengaku sebagai introvert berkepribadian INFP yang suka menggambar dan bercita-cita menjadi komikus tapi selalu gagal. Namun, dari naskah komik yang gagal itulah akhirnya ia menyadari bahwa menulis adalah passion terbesarnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo meninggalkan komentar..