Unreal Tournament 2004: Game FPS Legendaris




Assalamualaikum. Readers, dalam rangka kekangenan pada Unreal Tournament aku mau merampungkan artikel yang terlanjur berdebu di draft ini. Sebenarnya ini melanjutkan petualanganku dalam pencarian FPS terbaik untuk laptop spek kentang, setelah menikmati serunya Serious Sam dulu.

Cerita dan Gameplay

Perkenalanku dengan seri Unreal itu berawal dari giveaway GOG mungkin sekitar dua tahun yang lalu. Memainkan game ini rasanya mirip HALO tapi bercampur Doom. Pada satu sisi keren, dan juga konyol di sisi lainnya.

Nah, Unreal Tournament 2004 ini sebenarnya game online multiplayer, yang tidak punya jalan cerita. Namun sang pembuat game menyediakan mode single player yang sama serunya. Inilah yang membuatnya menarik. Bermain single serasa multiplayer. Skill botnya pun memuaskan, tidak terlalu sulit juga tidak mudah kalah. Kadang malah agak meledek player dengan kemampuan bersembunyinya.


Pada mode single player, kita akan diminta untuk membentuk sebuah tim yang anggotanya dapat kita rekrut dengan sejumlah credits. Tenang saja, nggak seperti game jaman now yang harus beli uang via IAP, disini semuanya murni hasil kerja keras kita.

Untuk mendapatkan credits, kita harus berjuang di mode utama yaitu:
- Team Deathmatch: Mode klasik dimana dua tim saling bunuh, dan tim yang mencapai jumlah kill tertinggi menjadi pemenangnya. Mode ini hanya ada di kualifikasi dan challenge.
- Double Domination: Mode dimana dua tim harus mendominasi di dua titik A dan B. Kalau keduanya menyala sesuai warna tim selama 8 detik, skor akan dicetak dan tim yang mencetak 3 angka akan menang.
- Capture The Flag: Mode dimana dua tim saling mempertahankan bendera agar jangan sampai dicuri ke markas musuh. Ini mode favoritku.
- Assault Mode: Dalam mode ini, player dan musuh akan secara begantian menyerang dan mempertahankan base. Tim yang paling cepat dalam melakukan penetrasi akan menjadi pemenangnya. Btw, kita bisa mengendarai tank atau pesawat disini.
- Bombing Run - Mode terakhir ini adalah yang paling seru sekaligus menyebalkan. Inilah sepakbola versi Unreal! Kalau membawa flag masih bisa menembak musuh yang mengejar, nah kalau membawa bola tidak bisa menembak sama sekali, dan itulah letak kesulitannya. Dibutuhkan teamwork yang bagus!


Setiap mode memiliki 7 map utama, dan beberapa map alternatif. Jadi kalau kita merasa sulit pada satu map, kita bisa membayar 300 credits untuk mencoba versi alternatifnya.

Oh iya, tadi aku menyebut challenge mode. Mode itu memungkinkan player untuk menantang (atau justru ditantang) tim lain dengan sub-mode ini:
- Bloodrites - Mode yang aku suka, tapi saat ditantang kita harus mempertaruhkan anggota tim. Disini kita bermain seperti deathmatch, bedanya kita menggunakan Shock Rifle khusus yang satu tembakan cukup untuk meledakan tubuh lawan.
- Head to Head - Sesuai namanya ini deathmatch satu lawan satu tapi dengan taruhan uang. Jumlah credits yang bisa dipertaruhkan tergantung pada reputasi kita dan calon lawan. Kalau setingkat atau lebih tinggi, kita bisa mempertaruhkan setinggi mungkin.

Tapi sekali lagi, bot Unreal itu keren dan tidak bisa dibodohi. Kita berharap mempertaruhkan uang besar dan menang besar, tapi praktiknya justru kita yang kalah oleh skill mereka yang tiba-tiba meningkat.

Sebenarnya ada lebih banyak mode permainan saat online multiplayer, namun sayangnya aku tidak bisa mencobanya. Sebab memang dasarnya aku nggak pernah sekalipun main multiplayer.

Grafis, Musik, dan Efek Suara

Soal grafis, untuk game yang ringan, grafis Unreal Tournament 2004 adalah yang terbaik kedua setelah FarCry 1. Aku masih heran soal ini sampai sekarang. Bahkan kadang fps ratenya terlalu tinggi hingga permainan jadi terlalu cepat.

Game ini efek gorenya parah. Meskipun tidak segore Manhunt 2 tapi lumayan parah penggambarannya. Jadi kalau main Unreal harus tahan melihat serpihan tubuh manusia atau alien. Namun bagi yang tidak suka bisa mengubah level gorenya menjadi tidak ada sama sekali lewat settingnya.

Soal musik, 11-12 sama HALO. Sama-sama mengusung genre rock yang membesar dan mengecil sesuai dengan kondisi yang terjadi. Misalnya saat terjadi Multi Kill atau Rampage dimana satu player membunuh beberapa player lain sekaligus berturut-turut. Musiknya menjadi rock bertempo cepat.

Soal efek suara, inilah yang menarik. Kalau kalian main DOTA dan ada suara "First Blood, Double Kill, Unstopable, dsb.." itu semuanya diambil dari Unreal Tournament. Pada UT2004 ini kita bisa mengatur suaranya menjadi versi UT2003, female, male, atau malah sexy.

Ya, SEXY!

Yeah, suara sexy ini agak jijay gimana gitu. Biasanya suara garang lelaki "UNSTOPABLE!!" yang menggema, ini jadi suara perempuan "Ah.. Unsto..op-ahble.." dan benar-benar bikin salah paham orang yang nguping saat kita main.

Download

Nah, bagi yang penasaran mencoba Unreal untuk laptop spek kentangnya mungkin bisa meliriknya di GOG atau Steam. Kalau aku sih lebih menyarankan di GOG karena DRM-free. Jadi kalau beli game, kita bisa dapat original copy yang bisa dibagi dengan teman kalau mau LAN Party.

Tapi yang mau mencoba dulu bisa download dibawah ini..


Gamefix Tips untuk Windows 10

Karena jadul game ini akan crash di Windows 10. Supaya bisa berjalan, pertama kamu haru edit User.ini pada folder dimana kamu menginstall gamenya. Kemudian edit bagian..

[D3DDrv.D3DRenderDevice]
ReduceMouseLag=True

Ganti kata True menjadi False. Setelah itu save dan dijamin game berjalan lancar, bahkan bila kamu bermain multiplayer lewat LAN.


That's all readers. Semoga review kali ini bermanfaat dan membantu kalian yang belum kenal atau ingin mencoba salah satu multiplayer FPS terbaik sepanjang masa ini. Terimakasih!

Wassalamualaikum.
Bryan Suryanto Blogger

Bryan Suryanto lahir di Tulungagung, Jawa Timur, pada tanggal 27 Februari 1995 silam. Ia mengaku sebagai introvert berkepribadian INFP yang suka menggambar dan bercita-cita menjadi komikus tapi selalu gagal. Namun, dari naskah komik yang gagal itulah akhirnya ia menyadari bahwa menulis adalah passion terbesarnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo meninggalkan komentar..