Erep-erep: Penyakit Medis atau Gangguan Gaib?



Assalamualaikum. Readers, apa kalian pernah mengalami kondisi dimana kamu baru tidur sebentar, lalu tiba-tiba langsung sadar dan terbangun tapi tidak dapat bergerak? Yeah, aku juga. Kejadian ini disebut sleep pasralysis, atau kalau orang Indonesia kerap kali menyebutnya sebagai ketindihan setan, erep-erep, atau rep-repan.

Artikel Cara Efektif Melawan Erep-erep dan Mencegahnya yang aku ketik di 2015, telah dibaca 22.000 kali dengan beragam reaksi. Aku sempat menulis bahwa keyakinan erep-erep itu ketindihan setan adalah omong kosong, tapi sekarang aku percaya.

Ya, sekarang AKU PERCAYA bahwa sesekali erep-erep bisa terjadi karena gangguan setan atau fenomena gaib..

Apa yang mendorongku untuk percaya? Sebelumnya aku pernah posting My Paranormal Experience, yaitu tentang segala fenomena gaib yang aku alami selama ini. Sepertinya aku akan menambahkannya satu lagi kejadian baru, yaitu..

Aku Benar-benar Ketindihan Setan!?

Beberapa bulan yang lalu aku ketindihan pada posisi telungkup atau tengkurap. Seperti biasa, aku mempraktikan sendiri cara melawan erep-erep yang aku tulis. Tapi anehnya aku berkali-kali gagal, dan ini belum pernah kejadian sebelumnya!

Karena badan terasa semakin berat. Sebelum habis nafas, aku baca Ayat Kursi. Tapi belum sempat mulut mengucap, rahangku seperti ditarik oleh dua tangan dari punggung! Aku memang tidak bisa melihat, tapi aku yakin rasanya seperti tangan!

Gagal pakai mulut, aku pun baca di dalam hati. Baru mengucap "Audzubillah.." tangan yang memegang itu lepas, dan beban di punggung seketika hilang!

Sejak saat itu mau tidak mau aku percaya bahwa sesekali erep-erep pun bisa terjadi karena diganggu setan atau jin.. Akan tetapi setidaknya aku akhirnya bisa mempelajari suatu perbedaan karena kejadian ini..

Perbedaan Erep-erep Biasa dan Gangguan Gaib

Erep-erep biasa rasanya seperti tubuh menjadi lemah, lesu, sehingga seakan tubuh kita lumpuh sesaat. Namun erep-erep karena gangguan gaib, rasanya benar-benar seperti ditindih pada suatu bagian tubuh.

Cara Melawan Erep-erep Biasa

Kalau erep-erep biasa, cara melawan pada artikel sebelumnya pasti manjur. Seandainya balik lagi, itu memang ada faktor ilmiah yang memicu. Terutama beban pikiran, dan tingkat stress. Selain itu pemakaian gadget berlebihan juga pengaruh.

Jadi didalam otak ada sensor yang menganggap terangnya layar adalah sinar matahari. Sehingga ngantuk mata akan hilang, tapi tubuhnya tetap kelelahan. Maka terjadilah mata masih terjaga sementara tubuhmu tidur. Nah, inilah erep-erep biasa pada umumnya.

Cara Melawan Erep-erep karena Gangguan Gaib

Kalau erep-erep karena fenomena atau gangguan gaib maka solusinya ya membaca Ayat Kursi, atau An-Nass. Tapi membacanya harus dengan penekanan pada akhir ayatnya, seperti menyentak. Meskipun membacanya hanya dalam hati.

Kalau sering kembali, maka solusi yang bisa dicoba adalah dengan jalan ruqyah. Bagi yang belum tahu, ruqyah itu terapi doa. Jadi nanti sambil memegang bagian tubuh pasien, peruqyah akan membaca ayat suci. Nah, makhluk apapun yang mengganggu pasti pergi.

Kalau sering terjadinya setelah pindah rumah, ada juga ruqyah untuk rumah. Sebab bisa jadi makhluk penunggu rumah barunya tidak terima dengan kehadiran kamu sekeluarga, sehingga mengganggu dengan menindih.

Tapi mohon maaf penulis kurang tahu cara melawannya bagi yang non-muslim, apalagi untuk alternatif ruqyahnya. Mungkin meski berbeda cara, kamu bisa berdoa menurut keyakinanmu sendiri.


Nah, semoga dengan penjelasan dan cara-cara yang aku sebutkan diatas kamu bisa terbebas dari gangguan erep-erep. Baik itu yang biasa maupun gaib. Semoga tips kali ini bermanfaat bagi readers sekalian. Terimakasih.

Wassalamualaikum.


Bryan Suryanto Blogger

Bryan Suryanto lahir di Tulungagung, Jawa Timur, pada tanggal 27 Februari 1995 silam. Ia mengaku sebagai introvert berkepribadian INFP yang suka menggambar dan bercita-cita menjadi komikus tapi selalu gagal. Namun, dari naskah komik yang gagal itulah akhirnya ia menyadari bahwa menulis adalah passion terbesarnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo meninggalkan komentar..