Dan Terjadilah Apa yang Aku Takutkan




Assalamualaikum. Belum reda dari kesenanganku menyaksikan sederet video rehearsal konser Dewa 19 di Malaysia dimana untuk pertama kalinya mereka reuni dengan personil lengkap. Kabar mengejutkan datang dari Pakdhe Ahmad Dhani..

Beliau dipenjara dengan hukuman yang menurutku tidak adil dan dipaksakan..

Sebuah video lagu "Hadapi Dengan Senyuman" yang diunggah fp Dewa 19 seakan untuk pertama kali aku rasakan maknanya. Sama seperti Dul yang menangis di konser Dewa 19 Malaysia. Ditambah lagi dengan cuplikan pakdhe yang terus tersenyum meski dipenjara.

Inilah yang aku takutkan..

Bahkan aku sampai menulis dua puisi tentang pakdhe Dhani yang aku beri judul "Kulihat Mendung di Wajahmu" dan menjadi salah satu puisi di buku Antologi Puisi Kesunyian Hati.

Politik itu kejam!

Bukan maksud hati seperti melarang seniman-seniman legendaris Indonesia berpolitik. Hanya saja sebagai baladewa aku pun punya ego sendiri untuk meminta agar pakdhe Ahmad Dhani bertahan di jalur musik, dan kalau mau berpolitik pun lewat musik.

Tapi apa daya. Apa yang terjadi, maka terjadilah..

Aku percaya penjara meski menyakitkan pasti akan melahirkan buah pemikiran yang akan diramu menjadi nada-nada jenius oleh beliau. Akan ada banyak waktu merenung, dan akan sering terjadi pertempuran hati. Aku yakin karya baru akan tercipta.

Semoga pakdhe tetap kuat, mampu menghadapinya dengan senyuman, dan diberi kesabaran tinggi oleh Tuhan. Kebenaran itu seperti bintang. Kalau sudah bersinar, tidak akan ada satu pun yang dapat menutupi. Aku akan selalu doakan kebebasan pakdhe.

Terimakasih!

Wassalamualaikum!
Bryan Suryanto Blogger

Bryan Suryanto lahir di Tulungagung, Jawa Timur, pada tanggal 27 Februari 1995 silam. Ia mengaku sebagai introvert berkepribadian INFP yang suka menggambar dan bercita-cita menjadi komikus tapi selalu gagal. Namun, dari naskah komik yang gagal itulah akhirnya ia menyadari bahwa menulis adalah passion terbesarnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo meninggalkan komentar..