Antologi Puisi Kesunyian Hati



Assalamualaikum. Readers, setelah lama sekian lama merampungkan buku ini dengan penuh perjuangan berat ditengah segala ujian hidup. Akhirnya tibalah hari perilisan Antologi Puisi Kesunyian Hati!

14 Januari 2019

Segala isi hati yang terpendam selama bertahun-tahun. Mulai dari kebahagiaan dan kesenangan hingga tekanan dan kesedihan. Semuanya sudah habis-habisan aku peras hingga tertuang masuk ke dalam buku ini.

Aku sudah menjelajah tulisan lama di backup situs yang mati, mengobok seisi sd card dan hard disk lama, membongkar buku lama jaman SD dan SMP di gudang, dan scroll timeline sosmed sendiri sampai mata panas demi bisa mengumpulkan karya-karya yang tenggelam.

Tapi yang terasa sekarang adalah "LEGA!"

Akhirnya banyak hal yang selama ini tersingkir karena suasana hati, kini bisa masuk dan bangkit lagi. Aku mulai merasakan tumbuhnya semangat lama yang sempat hilang dikubur oleh depresi sepanjang tahun.

Buku ini terbagi dalam 5 bab: "Sabda Kesunyian Alam" adalah suara yang kudengar dari alam, siapapun bebas menafsirkannya. "Dia Dalam Diam" adalah puisiku tentang perasaanku pada dirinya dalam keseharianku sebagai pendiam. "Negeri Terkotak-kotak" adalah bentuk keprihatinanku pada tanah air yang semakin hari semakin terkotak-kotak. "Secuil Kenangan" adalah segala pengalaman dari yang terbodoh, dan terpahit, hingga yang terbahagia, dan terindah. "Sayap-sayap Patah" adalah bab perenunganku, entah mengapa aku selalu ingin berkisah tentang manusia yang bersayap dan terdampar di bumi.

Dari buku inilah akan kalian masuki hatiku yang selama ini rapat tertutup..


Terimakasih sudah mengunduh buku sederhana ini. Segala kritik dan masukannya aku tunggu agar aku bisa berkarya jauh lebih baik lagi di masa depan..

Oh iya, sampai aku membaik setelah aku menjalani pengobatan, sampai jumpa di novel ringan yang menjadi proyekku selanjutnya. Pastinya di rak toko buku, bukan Google Drive kayak begini lagi. Mohon doakan ya!

Wassalamualaikum!
Bryan Suryanto Blogger

Bryan Suryanto lahir di Tulungagung, Jawa Timur, pada tanggal 27 Februari 1995 silam. Ia mengaku sebagai introvert berkepribadian INFP yang suka menggambar dan bercita-cita menjadi komikus tapi selalu gagal. Namun, dari naskah komik yang gagal itulah akhirnya ia menyadari bahwa menulis adalah passion terbesarnya..

8 komentar:

Monggo meninggalkan komentar..