Resep Daging Kurban Kekinian dan Anti Mainstream




Assalamualaikum. Nggak terasa sudah hampir setahun lebih draft ini nangkring. Sudah lama banget aku pingin share, jadi aku mengetik sambil mengatur nafas saking excitednya.

Rendang, semur, gulai, sop, sate, dan dendeng atau empal sudah menjadi tradisi turun temurun yang berulang setiap tahun di lebaran haji. Berawal dari keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru, aku pun mengumpulkan resep masakan daging idul adha anti mainstream. Beberapa sudah dicoba, beberapa masih dalam wishlist.

Langsung saja disimak!

Russian Borscht


Makanan berwarna merah mencolok ini awalnya aku pikir mirip chicken buldak (dari Korea). Namun ternyata warna merah mencolok itu berasal dari buah bit. Jujur aku belum coba rasanya, tapi banyak yang bilang makanan Rusia ini enak banget.

Falscher Hase


Meatloaf khas Jerman ini terbuat dari daging cincang yang dicampur dengan telur, tepung, dan bawang. Kemudian dagingnya disajikan dengan cara diiris pipih dan diberi bumbu saus di atasnya. Cocok banget dimakan bareng kentang layaknya steak pada umumnya. Tapi berhubung lebaran, cocok-cocokin aja sama ketupat!

Bulgogi


Sebenarnya ini cukup simple, sering muncul di drama Korea, tapi banyak orang yang lupa. Memang butuh pisau tajam dan banyak usaha buat bikin daging tipis-tipisnya, tapi nggak kalah enak sama sate. Aroma minyak wijen, apalagi kalau ditemani asam pedasnya kimchi, semakin bikin ngiler.

Beef Teriyaki


Masakan khas Jepang ini sama simplenya tapi juga sering dilupakan. Sudah cukup umum, tapi versi tahu tempenya sih. Nah, lebaran ini kita bisa mencoba versi asli dengan irisan paprika dan bombay.

Jujur, daripada menggunakan saus teriyaki, aku lebih suka buat sendiri pakai kecap dan saus tiram. Sebab kunci rasa dan aroma khas teriyaki sebenarnya berasal dari minyak wijen dan jahe yang digeprek atau cincang (bebas sesuai selera) lalu ditumis.

Tahu Mapo


Masakan Cina yang satu ini sudah bolak-balik muncul di anime termasuk Cooking Master Boy dan Shokugeki no Souma. Walaupun namanya tahu, sebenarnya resep ini banyak menggunakan daging loh. Tahu Mapo dikenal dengan bumbu merah kental pedas nan sadis khas Sichuan. Diantara semua masakan yang ada disini, hanya inilah yang rempahnya sedikit njlimet.

Salah satu resep favoritku: https://www.youtube.com/watch?v=30CiCA2ypIc

Kalau merasa sulit mengikuti resep, di toko ada yang menyediakan bumbu jadinya, walaupun langka. Namun tentu rasa yang dihasilkan pasti berbeda.

Ramen


Ramen dalam pengertianku adalah mie dengan kuah kaldu daging. Setelah mencicipi game The Ramen Sensei, ternyata ramen itu super kompleks. Baik dalam jenis mie maupun kuah dan topping. Namun kali ini kita bisa mencoba membuat yang sederhana.

Salah satu resep yang pernah aku coba:



Spaghetti


Spaghetti di Indonesia sudah biasa, tapi agak unik kalau disajikan saat idul adha bukan? Awalnya aku agak ragu memasukkan makanan khas Italia ini, tapi sama seperti ramen, spaghetti punya banyak jenis bumbu yang bisa dicoba. Bahkan ada yang memadukan dengan rendang atau balado.


Nah, sementara ini demikianlah daftar resepnya. Mungkin akan diperbaharui kalau menemukan resep enak lainnya.

Btw, readers pasti ada yang bertanya kenapa ada resep yang hanya menggunakan sedikit daging sapi? Itu karena aku tahu bahwa daging yang dibagikan tidak selalu murni daging. Bisa saja 85% tulang, atau tulang semua, yang penting kilonya kan?

Loh, dagingnya dikemanakan? Dibawa oknum panitia! Disaat ada mereka yang benar-benar hidup kekurangan dan serba sulit tapi tidak dapat daging. Mereka panitia yang haknya sama, malah mengambil lebih! Malah mereka yang kaya-kaya dibagi! Miris!

Sorry lagi sarkas. Hehe!

Semoga bermanfaat!

Wassalamualaikum!
Bryan Suryanto Blogger

Bryan Suryanto lahir di Tulungagung, Jawa Timur, pada tanggal 27 Februari 1995 silam. Ia mengaku sebagai introvert berkepribadian INFP yang suka menggambar dan bercita-cita menjadi komikus tapi selalu gagal. Namun, dari naskah komik yang gagal itulah akhirnya ia menyadari bahwa menulis adalah passion terbesarnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo meninggalkan komentar..