Review Novel Assassin's Creed: The Secret Crusade


Assalamualaikum. Readers pasti menebak bahwa aku tertarik novel ini karena gamenya kan? Yeah betul sekali. Aku termotivasi menulis novel aksi pertama kali karena game game java terbaik, yaitu Assassin's Creed III. Biarpun cuma game java, ceritanya bagus banget loh.

Novel The Secret Crusade adalah novel ketiga karya Oliver Bowden dalam seri Assassin's Creed yang rilis di Indonesia pada tahun 2012 yang lalu. Buku ini adalah salah satu yang aku beli dari Belbuk. Sebenarnya aku belinya yang Forsaken (buku ke-5), tapi entah kenapa yang kudapat malah The Secret Crusade (buku ke-3). Tapi nggak masalah, toh cerita novel ini menarik juga.

The Secret Crusade mengisahkan kehidupan Altair Ib'n La-Ahad, seorang master assassin yang dengan sombongannya meremehkan ksatria templar bernama Robert de Sable. Akibatnya ia dengan mudah dikalahkan, misi terpentingnya gagal, dan lebih parahnya lagi ia membahayakan persaudaraan karena memicu peperangan.

Akhirnya ia dihukum oleh Al-Mualim, sang pemimpin persaudaraan assassins, yaitu dengan misi untuk membunuh sembilan target yang telah ditentukan oleh sang pemimpin untuk membuktikan komitmennya. Namun segalanya menjadi tak mudah karena statusnya sebagai master telah dicabut. 

Itu artinya ia harus kembali merintis kehidupannya dari bawah sebagai pemula assassins. Karena itu mau tak mau ia harus melacak targetnya seorang diri sebelum akhirnya mengeksekusi sang target. Ia juga harus bertahan dari hinaan dan ejekan dalam persaudaraan karena dirinya terlanjur dicap sebagai pengkhianat.

Dapatkah Altair membunuh Robert de Sable, yang tak lain adalah musuh terbesar sekaligus target ke sembilan dalam misinya?

Jujur, lagi-lagi aku boring dengan awalnya. Sampai-sampai aku sempat bertanya dalam hati. Ini Oliver bisa nulis nggak sih? Hehe. Jujur aja, awal ceritanya sulit dimengerti, nggak peduli berapa kali pun aku ulang. Tapi setelah bab 6, aku mulai bisa menikmatinya karena ceritanya mengalir dengan tempo yang pas dan mudah dipahami.

Novel ini juga seperti menjawab kesukaanku terhadap game Hitman. Soalnya disini banyak diceritakan adegan penyusupan dan pembunuhan diam-diam (silent kill) dan pertarungan yang keren-keren. Oliver menceritakannya dengan bagus, jadi pembaca dengan mudah membayangkannya. Yeah, didalam otakku seperti sedang diputar film aksi setiap kali baca.

Karena itu, aku nggak ragu memberikan nilai 4.5/5. Kenapa bukan 5 saja? Karena aku kecewa banyak typo bertebaran dibuku setebal 509 halaman ini. Padahal kualitas kertas dan bukunya bagus--bahkan lebih bagus dari Eragon--tapi sayang proof reader-nya kurang minum Aqua.

Bagi readers yang berminat, aku membeli buku ini seharga Rp.80.000 (setelah diskon 10%). Harga itu memang pas, dan cukup murah bila dibandingkan toko lain. Ada bonus pembatas buku bergambar Altair Ibn La-Ahad yang keren loh (paling keren diantara semua bonus pembatas buku yang kudapat dari buku lain).

That's it! Selamat membaca readers!

Terimakasih!

Wassalamualaikum.
Bryan Suryanto Blogger

Bryan Suryanto lahir di Tulungagung, Jawa Timur, pada tanggal 27 Februari 1995 silam. Ia mengaku sebagai introvert berkepribadian INFP yang suka menggambar dan bercita-cita menjadi komikus tapi selalu gagal. Namun, dari naskah komik yang gagal itulah akhirnya ia menyadari bahwa menulis adalah passion terbesarnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo meninggalkan komentar..