Review Game Hitman: Blood Money


Assalamualaikum. Aku kepingin review game tapi entah kenapa lagi malas mengetik panjang lebar seperti biasa. Jadi, untuk sementara aku kembali ke gaya lama dulu ya. Yeah, langsung saja, kali ini aku ingin mengulas yang berjudul Hitman: Blood Money.

Sejak pertama kali main games, genre stealth atau penyusupan adalah genre favoritku. Karena itu aku suka bermain Tenchu kalau di PS, atau Splinter Cell kalau di hp java. Nah, kali ini Hitman, game buatan Eidos ini telah menambah lagi daftar game stealth favoritku.

Game Hitman bercerita tentang agen rahasia yang dikenal sebagai Agent 47 (kalau 48, dia pasti WOTA). Tidak ada jalan cerita yang jelas, karena setiap level memiliki ceritanya masing-masing. Tugas kamu disini adalah membunuh target yang telah ditentukan oleh pemimpinmu, secara diam-diam.

Pertama kali mencoba Hitman, aku langsung boring. Bagaimana tidak? Sudah memilih level normal, tapi musuhnya oon semua. Sudah tahu ada aku yang menyusup dan ketahuan oleh mereka, ditembak kek atau dibunuh, ini malah diam saja. Eh.. Ternyata aku yang salah. Aku sedang bermain level pertama yang super gampang, yang dijadikan sebagai level untuk tutorial.

Akhirnya setelah menaklukan level tutorial tanpa masalah, aku langsung dihadapkan ke level permainan yang sebenarnya. Pada level yang sebenarnya ini, gila, tidak ada penjelasan. Pokoknya kita hanya diberi modal senjata, dan peta canggih serta foto target. Jadi, kamu harus memikirkan segalanya sendiri. Tapi itulah yang membuat Hitman menjadi menarik.

Hal yang aku sukai dari game ini adalah darah dingin agent 47. Yeah, tidak peduli bagaimanapun musuhnya, 47 tetap bisa menghadapinya dengan laki banget. Aku suka bagaimana cara 47 mengeksekusi lawannya, walaupun Manhunt masih jauh lebih sadis dan berdarah-darah daripada ini (kapan-kapan aku akan review Manhunt juga).

Aku juga suka sekali bagaimana game ini mensimulasi misi agen rahasia dengan sempurna. Banyak hal sepele yang bisa menjadi masalah bagi misi kamu. Misalnya, kalau kamu sembarangan meninggalkan mayat, maka mereka akan panik dan mencari pembunuhnya. Selain itu kalau kamu tinggalkan bekas darah, itu juga akan menjadi masalah. Rumit, tapi seru bukan?

Hal itu juga disetujui oleh para pecinta Hitman. Menurut mereka, seri Blood Money adalah yang paling balanced diantara game Hitman lainnya. Mereka juga mengapresiasi bahwa Blood Money lebih mementingkan bagaimana agar aksi kamu tidak terlihat, daripada harus bersembunyi agar tidak terlihat oleh musuh. Yeah, aku lebih nyaman juga dengan begitu.

Soal grafis, aku tidak akan lupa pada kemampuan Eidos dalam mengerjai notebook pas-pasan punyaku ini dengan Just Cause. Yeah, begitu juga dengan grafis Hitman. Grafis game ini adalah yang terbaik dari semua game yang aku punya. Tapi anehnya, game ini sama sekali tidak lemot pada setting serba low. Keren deh..

Soal musik, dan efek suara. Aku tidak juga meragukannya. Karena musiknya memang di compose oleh musisi ternama, dan game ini juga full voiced. Selain itu, suara senjata di game ini juga lebih realistis dari Delta Force. Pokoknya puas dan tidak ada masalah.

Oh iya, himbauan untuk orang tua: Game ini walaupun tidak sesadis Manhunt, tetap saja bukan game untuk anak dibawah umur karena rating ESRBnya adalah M alias Mature. Jadi, game ini hanya boleh dimainkan oleh orang yang berusia minimal 17 tahun keatas.

Bagi readers yang ingin memilikinya, kalian bisa mendapatkannya dengan digital download di Steam seharga Rp.121.000. Kalau mau membeli dalam bentuk fisik, ya aku rasa akan sulit mengingat game ini dirilis satu dekade yang lalu. Tapi biasanya di toko online ada yang menjual dalam kondisi second.

Selamat bermain ya. Terimakasih!

Wassalamualaikum.
Bryan Suryanto Blogger

Bryan Suryanto lahir di Tulungagung, Jawa Timur, pada tanggal 27 Februari 1995 silam. Ia mengaku sebagai introvert berkepribadian INFP yang suka menggambar dan bercita-cita menjadi komikus tapi selalu gagal. Namun, dari naskah komik yang gagal itulah akhirnya ia menyadari bahwa menulis adalah passion terbesarnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo meninggalkan komentar..