[Review] Membangun Kota Klasik di Anno 1503


Assalamualaikum. Sejak pertama kali merasakan serunya Anno: Create a New World di ponsel java, aku langsung mengidolakan seri permainan tersebut. Selain karena memang bagus, game ini punya gaya permainan yang aku cari. Akhirnya aku cari versi PC, dan ketemulah Anno 1503.


Anno 1503 adalah game membangun kota yang dikembangkan oleh Sunflowers dan dirilis oleh EA Games untuk PC pada tahun 2003 silam.

Kamu tidak perlu khawatir soal minimum system requirementsnya. Aku bahkan tidak perlu menjabarkannya. Tapi yang pasti Anno 1503 butuh ram minimal 2GB, karena seluas apapun mapnya, seluruh bagiannya tetap akan dibuat visible.

Gameplay


Gameplay game Anno pasti akan mengingatkan kalian dengan Age of Empires II. Yeah, tentu saja karena memang game ini mirip sekali dengan AoE. Namun, yang membedakan--dan membuatku sangat suka--adalah game ini tidak terfokus pada peperangan, melainkan terfokus kepada pembangunan tata kota dan ekonomi. Itulah yang selama ini aku cari!

Pada awal permainan, kita bisa memilih beberapa skenario. Kalau kamu hanya ingin membangun kota dengan bebas, maka pilih saja "Brilliant Architect". Setelah itu kita akan bermain sebagai sebuah kapal. Tugas kita adalah mencari pulau layak huni yang akan menjadi tempat kita berkreasi. Iklim pulau yang ada di game ini ada bermacam-macam, dan itu akan menentukan nasib pertanian dan peternakan kamu nanti.

Catatan: Bagi player baru, harap memainkan tutorialnnya. Kalau tidak, jangan berharap banyak dari permainan yang minim penjelasan ini.

Setelah menemukan pulau layak huni, bangunlah sebuah pelabuhan dan mulailah berkreasi membangun kotamu sendiri. Aku menaksir ada kurang dari 30 jenis bangunan yang bisa dibangun disini, dan itu terbagi atas beberapa kategori: Bagunan publik, jalanan, pertanian dan peternakan, pertambangan, bangunan pinggir pantai, kemiliteran, dan juga bagunan yang bersifat ornamental.

Keberlangsungan permainan ini bergantung kepada sumber daya alam dan ekonomi. Jadi, tugas kita sebagai pemimpin adalah membuat rakyat kita hidup sejahtera. Caranya adalah dengan mengumpulkan sebanyak mungkin sumber daya alam dengan bercocok tanam, berternak, menambang, dan merancang tata kota sebaik mungkin. 

Luas daerah kekuasaan kita ditentukan dengan jangkauan pasar yang kita bangun, dan tentunya rumah penduduk harus masuk dalam jangkauan pasar juga untuk dapat terpenuhi kebutuhannya. Oh iya, maaf bukan bermaksud sara. Aku sebagai gamers muslim, ada satu ketentuan yang bikin aku agak ilfeel, yaitu perumahan penduduk hanya akan upgraded apabila masuk dalam jangkauan kapel atau gereja. Tapi ya sudahlah, namanya juga game buatan orang bule.

Perdagangan dan diplomasi juga punya pengaruh yang cukup besar bagi kemajuan kotamu. Tidak semua sumber daya bisa didapat dipulau yang kamu tempati, karena itu mau tidak mau kamu harus berdagang. Nah, dalam perdagangan ini hubungan diplomasi punya peranan penting. Salah-salah berdiplomasi, kamu bisa berperang dengan kota tetangga.

Bicara soal perang, game ini memang tidak terfokus untuk perang--bisa dikatakan bahwa perang itu sangat jarang terjadi. Namun, bila kamu memang dasarnya suka perang, kamu bisa membuat tentara. Tapi sepertinya kamu harus mempertimbangkan keribetan pembuatan tentara di game ini.

Pembuatan tentara disini mirip dan hampir sama ribetnya dengan Stronghold Crusader, dimana untuk membuat knight saja kita harus mengembang biakkan kudanya dulu, lalu meminta pandai besi memproduksi pedang, bahkan lebih ribetnya lagi untuk membuat pedang saja butuh besi, dan besi butuh ore, dan ore butuh arang, dan arang butuh dst.. dst.. dst..

Permainan ini akan berakhir apabila kamu telah menuntaskan misi, atau bila kotamu dibumihanguskan oleh lawan, atau bila pendudukmu menderita dan akhirnya pendudukmu kabur, atau bisa juga selesai kalau akhirnya nanti kamu sudah capek mengurus kotamu yang sudah terlalu besar.

Grafis, Musik, dan Efek Suara


Grafis Anno 1503 mengingatkanku pada grafis AoE II, tapi grafis Anno lebih menarik dan menyegarkan mata. Yang aku nikmati dari game ini adalah para warga yang sedang beraktifitas. Mulai dari bekerja hingga berbelanja. Sama nikmatnya dengan memandang aktifitas penduduk di Stronghold Crusader. Kadang juga ada cuplikan fmv yang animasinya sempurna sekali.

Soal musik, game ini jempol banget deh! Nuansa tradisional pada musiknya itu benar-benar menyegarkan otak player. Aku bahkan sampai membongkar folder music-nya untuk mengcopy beberapa lagunya. Yeah, aku mau memasukan musik-musik Anno 1503 ke music player. Sedangkan soal efek suara, kamu akan menemukan efek suara speech biasa.

Kesimpulan

Game ini akan sangat cocok bagi siapapun yang menikmati kegiatan membangun kota di pulau kosong dan merasa terhibur dengan memantau aktifitas warganya. Game ini juga sangat cocok bagi pecinta Age of Empires yang lebih suka membangun kekuatan ekonomi dan berdiplomasi daripada berperang. Bahkan game ini juga sangat cocok dengan kamu yang mungkin tidak terpuaskan dengan Oregon Trail: American Settlers.

Likes:
  • Grafis indah, dan aktifitas warga menyegarkan mata
  • Musik menyegarkan otak player
  • Map luas dan pulau diciptakan secara random ketika kita mulai permainan baru
  • Minim peperangan, sehingga pembangunannya pun lancar jaya
Dislikes:
  • Minim informasi di katalog bangunan, sehingga membingungkan player
  • Kadang terjadi error pada saat zoom out
  • Tidak bisa bermain dengan peradaban/kebudayaan lainnya
Bryan Suryanto Blogger

Bryan Suryanto lahir di Tulungagung, Jawa Timur, pada tanggal 27 Februari 1995 silam. Ia mengaku sebagai introvert berkepribadian INFP yang suka menggambar dan bercita-cita menjadi komikus tapi selalu gagal. Namun, dari naskah komik yang gagal itulah akhirnya ia menyadari bahwa menulis adalah passion terbesarnya..

2 komentar:

  1. Tau gak cara dapetin iron di anno yg create a new world mohon info nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh sudah lama banget nggak main itu sejak 2015. Kalau nggak salah bangun semacam pertambangan gitu di bukit berbatu.. Tapi agak lupa, ingatanku bercampur sama The Settlers soalnya..

      Hapus

Monggo meninggalkan komentar..