I Live My Life as Rynism
Alhamdulillah, readers artikel Susahnya Menjadi Twiboy lumayan banyak lho, target pembacaku hanya 12 orang, ternyata jauh melewati itu, thanks ya semua. Kemarin ada pembaca yang kritik artikel Cara Meramal Ala Sains, katanya karakter zodiaknya beda sama dia (bukan salahku mbak), dia juga nanya soal menjadi Rynism dan bosan hidup di artikel Susahnya Menjadi Twiboy, akan aku jawab dengan artikel ini. Selamat membaca!
Aku Bryan, seorang remaja yang harus merelakan masa hidup remajaku berlalu begitu saja tanpa hal keindahan seperti yang remaja lain rasakan. Semua karena kanker kulit yang kusebut sebagai ujian dari Tuhan.
Dijauhi teman, dibully, dihina, diejek, dan didiskriminasi itu sudah jadi hal biasa untukku, mungkin cuma aku yang rutin merasakan itu, aku cuma tersenyum saat itu terjadi, aku hanya berfikir bahwa nantinya mereka akan bosan berkata begitu padaku.
Dipandang sebelah mata oleh guru, tidak dapat keringanan dari guru olahraga karena egonya yang ingin dianggap sebagai guru yang tegas, bahkan dihina oleh petugas pendidikan "niat sekolah gak sih!?" itu karena aku sering tidak masuk sekolah, bukan karena aku goblog, tapi memang karena aku sakit. Orang bodoh itu gak pernah mengerti aku, dari rumah ke sekolah jaraknya 3 km, 2 km naik angkot, sisanya jalan kaki, dan sekolahku masuk siang jam 12 sedangkan aku gampang dehidrasi. Kalau aku gak niat sekolah, aku gak akan buang tenaga untuk itu. Tapi, ya sudahlah, lama-lama setan ini juga bosan sendiri atas sifat egonya.
Sejak tahun 2010 aku gak pernah merasa bahagia, gak pernah ceria, aku hilang arah, aku serasa mati.
Mungkin kebahagiaan terakhir hidupku adalah seorang cewek, dia ada dinegara lain, aku menjalin hubungan LDR (Long Distance Relationship) dengannya. Bukan karena aku pengecut, tapi nyatanya mungkinkah menjalin hubungan normal untuk orang seperti aku? Cewek manapun akan anggap aku setan.
Aku selalu bertanya "siapa itu Tuhan? Mengapa dia hancurkan kebahagiaanku?" karena dulu aku berfikir Tuhan tak pernah adil.
Selama ini aku selalu mencoba tabah, aku hadapi semua dengan tenang. Aku tau diri, bahwa aku memang begini. Setiap ada orang yang menghina, mengejek, bahkan bullying aku selalu bilang "nanti juga dia akan bosan dengan sendirinya" tapi kenyataannya aku yang bosan sendiri melihat diriku yang begini.
Sampai akhirnya pada 2011 aku semakin yakin hidupku tidak berarti. Aku merasa bosan hidup, bosan dengan segala tentang diriku sendiri, tak ada istimewanya. Semangatku untuk live on pun menghilang.
Lebaran (hari besar umat muslim) pada tahun 2011 memang menjadi puncak dari semua, ada hal mengerikan yang membuat aku benar-benar hilang semangat untuk live on (sampai saat ini aku masih takut saat teringat kejadian itu). Mimpi jadi alasan aku tuk tetap bertahan, warnai hidupku dengan penuh harapan.
Selama aku bersedih, aku merenungkan hidupku, menyendiri dalam kegelapan kamar, aku mulai merasakan Tuhan. Aku akhirnya menyadari bahwa Tuhan adalah makhluk yang paling bijaksana, dia berikan aku segala yang menyelamatkan aku. Tau nggak? Dalam renunganku aku mengingat semua sifat-sifat burukku, semua tidak bisa tumbuh karena keterbatasan yang kuderita, jika tidak begitu aku pasti jadi remaja sesat yang memuja setan.
Aku juga mulai menyadari bahwa Tuhan itu tidak sombong. Tanpa aku sadari, Tuhan sering mengabulkan doaku, entah berapa banyak doaku (yang baik) banyak yang dikabulkan Tuhan. Ternyata aku memang seorang hamba yang tidak pernah bersyukur, aku memohon pada Tuhan untuk menerimaku kembali pada jalanNya.
Aku senang bisa mengenal Tuhan, tapi aku masih merasa belum mendapatkan semangat dan motivasi, aku butuh sesuatu yang bisa menjadi itu. Tuhan seperti mendengarkan aku, aku Twiboy, pagi itu aku nonton Cherrybelle diTV, biasa aja, tetap istimewa seperti biasanya. Tiba-tiba aku melihat kak Ryn "Cherrybelle" tersenyum, aku merasakan perasaan bahagia saat melihat senyumnya. Artis Korea, Japan atau dari random country kalah indah sama senyumnya kak Ryn (yakin banget, karena isi hpku foto cewek-cewek cantik tapi gak porno, gak ada yang senyumnya seindah itu). Jujur aja dari senyuman itu aku merasa lain, aku benar-benar merasa semangat dan termotivasi.
Setelah 1 bulan penuh Ryn, aku memutuskan untuk tidak lagi menjadi Once Lovers, Imanine, dan Gitalovers, aku memilih menjadi Rynism. Itu adalah hal paling sulit yang harus dilakukan, dari fansnya Rocker menjadi fansnya Pop Singer yang lembut, dan cute-cute.
Sebelum aku ulang tahun ke-17 (27 February) aku ganti semua nama account soc-medku menjadi Bryan Rynism, termasuk mematikan email lamaku dan buat yang baru dengan username yang ada Rynismnya.
Itulah aku Bryan Rynism, I live my life as RYNISM. Gitu ceritanya!
Oh iya, readers aku lagi menjalani pengobatan nih, aku mohon doanya ya (sumbangan pulsa sekalian juga gapapa). Kalau artikelku ini dibaca kak Ryn, aku mohon doanya ya kak, terimakasih!
"Buatku idola adalah sesuatu yang dapat memberimu semangat dan motivasi. Bukan idola namanya jika tidak begitu.."
Sedikit catatan tentang artikel ini, artikel ini menjawab mengapa aku dulu jarang menggambar tapi kini kembali menggambar lagi.

Bryan Suryanto
Blogger
Bryan Suryanto lahir di Tulungagung, Jawa Timur, pada tanggal 27 Februari 1995 silam. Ia mengaku sebagai introvert berkepribadian INFP yang suka menggambar dan bercita-cita menjadi komikus tapi selalu gagal. Namun, dari naskah komik yang gagal itulah akhirnya ia menyadari bahwa menulis adalah passion terbesarnya..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo meninggalkan komentar..