Menggambar Adalah . . . .




Menggambar memang hanya sebuah coretan diatas selembar kertas yang mungkin hanya buang-buang waktu dan tidak ada harganya bagi orang lain. Namun, bagi orang yang bisa menggambar dan mendalaminya, menggambar mempunyai arti lebih dari sekedar sebuah gambar yang tidak dipahami oleh orang lain..

Sering terjadi, mereka yang awam yang mengagumi sebuah gambar hanya mengaguminya sesaat dan sesudahnya gambar itu hanya dihargai seperti sebuah koran bekas. Mereka tidak pernah mengerti berartinya menggambar bagiku..

Bagiku..

Menggambar membuatku terbebas dari kesepian, mendapatkan teman baru, ruang pergaulan yang baru dan yang paling penting menggambar membuatku bahagia. Berikut ini teman yang aku temui karena menggambar, beberapa sudah menjadi sahabatku..
  • Abil Azraq: Artworker pertama yang aku temui di social network, dia penggagas Share Artwork yang membuat berkumpulnya orang-orang yang sehobi yang tadinya karyanya disimpan sendiri..
  • Agito Souma: Kakak cantik yang aku temui di Mig33, tak disangka dia suka menggambar juga. Dulu dekat karena hobi yang sama, sekarang putus nyambung karena akunya yang nggak nyambung soal jejepangan..
  • Anna Isty: Kak Ana aku temui di Anime Gamers Mig33 dan bisa nyambung karena hobi yang sama. Sekarang aku manager di komunitasnya www.facebook.com/dhcindo ..
  • Ariandi Nugraha: Bro Ari aku bisa temui karena iAnime's Share Artwork di Facebook 3 tahun yang lalu dan kini jadi my bro. Awalnya berbagi gambar, lama-lama berbagi lagu, bahkan berbagi pulsa..
  • Bang Iwan: Masternya coloring menurutku, aku temui saat mengumpulkan artwork secara randomly untuk DHC dan kini bisa nyambung karena aku maksa ngilmu coloring, hehehe..
  • Farida Nikmah: Aku temui di Mig33 karena hobi yang sama dan kini jadi seperti kakakku sendiri..

Ada banyak lagi yang tidak bisa aku tulis karena akan menjadi terlalu panjang. Mereka semua orang yang baik. Tidak peduli aku seperti apa atau bagaimana, mancungkah hidungku, mirip Brad Pittkah aku, mereka mau berteman denganku karena apa? Yeah, menggambar..

Menggambar dia yang aku sayangi itu menggambarkan ketulusan hatiku yang mungkin tak dimengerti oleh dia yang kusayangi. Menggambar siapapun tidak akan pernah berhasil jika kita tidak ada ketulusan dalam menggambarnya. Jika kita tak tulus, tiap goresan pensil akan terasa menggoreskan luka di hati ini.. (andai dia tahu)

Menggambar bisa juga untuk mengungkapkan perasaan. Aku selalu bilang bahwa "aku tidak mengatakannya bukan karena aku tidak cinta dia atau tidak peduli dia, aku hanya belum temukan kata yang sama besarnya dengan perasaanku" jadi aku ungkapkan isi hatiku dengan menggambar. Berhasilkah aku? Tidak.. Aku yakin dulu kemampuan menggambarku lumayan dan cukup bisa menggambarkan besarnya perasaanku, yeah kegagalannya terletak pada yang menggambar. Setidaknya cintaku bukan sekedar kata-kata indah..

Menggambar adalah tempat mencurahkan isi hati yang tak akan bisa mengusap air mataku, tak akan bisa memelukku atau bahkan menjawab tanyaku. Namun, menggambar selalu bisa meringankan beban perasaanku dan meredakan kesedihanku yang dalam..

Hal lain, dalam menggambar aku alami otak yang sulit fokus dan aku biasa mengatasinya dengan musik. Jenis musik dan iramanya cukup banyak berpengaruh juga, maka dari itu aku sering mencari banyak lagu yang pas didengarkan saat menggambar. Lagu Dewa 19 dan Muse mendominasi daftar laguku. Kesimpulannya, menggambar membuat lagu di pemutar musikku menjadi lengkap.. (terlalu maksa yang satu ini)

Oh iya, beberapa tahun yang lalu aku sempat berhenti menggambar seperti yang pernah aku tuliskan di blog pribadiku:

2012 lalu aku berhenti menggambar karena putus asa. "Apa sih yang bisa diharapkan dari seseorang yang mengindap kanker kulit?" itulah tanyaku pada saat itu. Sejak itu aku tidak semangat lagi untuk live on, apalagi menggambar..

Tapi beberapa bulan kemudian secara tiba-tiba ada seseorang dengan senyuman indahnya yang membuatku semangat lagi, seperti indahnya bunga di musim semi. Ryn, itulah namanya. Dia membuatku ingin menggambar lagi dan hasilnya aku beri judul "Bunga Di Musim Semi". Dari menggambar itulah semangatku mulai pulih kembali, meskipun ya tidak sepenuhnya..

2013 ada hal yang membuatku kecewa dan aku bukan Rynism lagi. Kini aku cinta perempuan bernama Christy atau biasa aku panggil Kici. Seperti hujan, dia basahi jiwaku yang kering. Yeah, aku ini cinta bukan ngefans, itu beda. Dia menyambung semangat yang telah putus ditengah jalan..

Menggambar wajahnya selalu bikin aku semangat, meskipun aku seringnya gagal juga menggambarnya. Tapi ada karya yang berhasil, yaitu yang kedua kalinya aku buat untuknya. Judulnya umum sekali, yeah "Christy Chibi Realistic". Gambarku yang ini pernah dikomentari olehnya via Twitter, walaupun hanya dikomentari dengan emoticon :). Setidaknya karyaku dihargai olehnya. Sejak itu dia jadi orang yang sangat-sangat aku inginkan untuk menjadi orang yang melihat karyaku pertama kali (andai dia tahu, andai dia mau, andai mungkin juga sih). Sayangnya aku juga terlalu cinta dia hingga otak warasku ini tidak berfungsi, entahlah kalau dia menikah nanti aku bisa benar-benar patah hati mungkin..

Menggambar kini memang bukan lagi menjadi prioritasku, kemampuanku tak lagi sama, meskipun begitu aku tidak bisa dipisahkan dari menggambar. Menggambar membuatku bisa menggambar orang yang aku sayangi dan berbagi dengan mereka yang aku sayangi. Seandainya jika aku tak miliki tangan kanan ini, aku sedih karena tidak akan pernah bisa tamatkan Final Fantasy, eh maksudku aku sedih tidak bisa menggambar lagi. Diriku bukanlah aku jika aku tak menggambar lagi. Menggambar itu hobi yang lengkapiku dan sempurnakan aku..

Aku yakin ini bukan hanya aku yang rasakan, pasti kamu yang mungkin menggambar dan mendalaminya juga merasakan perasaan yang sama. Ini ceritaku, apa ceritamu?

Terimakasih..


As seen on www.bryansurya.deviantart.com & www.bryansurya.deviantart.com & www.facebook.com/dhcindo.
Bryan Suryanto Blogger

Bryan Suryanto lahir di Tulungagung, Jawa Timur, pada tanggal 27 Februari 1995 silam. Ia mengaku sebagai introvert berkepribadian INFP yang suka menggambar dan bercita-cita menjadi komikus tapi selalu gagal. Namun, dari naskah komik yang gagal itulah akhirnya ia menyadari bahwa menulis adalah passion terbesarnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo meninggalkan komentar..