Ketika Sahabat Digital Berbalik Menjadi Musuh


Assalamualaikum. Readers, dewasa ini memiliki hp seakan memiliki dunia. Ketika kamu butuh hiburan ia menjelma bioskop saku, ketika butuh mainan ia menjelma konsol saku, ketika butuh musik ia bisa gantikan iPod dan Walkman, dan ketika mau bekerja ia bisa menjadi mesin tik atau alat menggambar. Dari hal 'tergelap' hingga hal tersuci seperti membantu mengaji pun ia bisa.

Namun imajinasiku bermain disini.. Bagaimana bila seandainya sahabat canggih ini berbalik menjadi musuh dalam selimut?

Dua kamera depan belakang, internet 24 jam, GPS yang langsung terhubung ke satelit, microphone dengan sensitivitas tinggi, aplikasi diary yang di backup ke cloud. Seketika membuatku merinding ketakutan. Aku merasa terus diawasi..

Bagaimana seandainya bila kamera ternyata aktif tanpa sepengetahuanku?

Bagaimana bila seandainya mereka mencuri dan mengunggah dataku saat aku tidur? Mereka punya akses mudah ke gallery dan sd card!

Bagaimana bila mereka tahu pasti dimana keberadaanku lewat satelit?

Bagaimana bila mereka membaca kelemahan dan rahasiaku dari backup di cloud?

Apakah proyek karya tulisku aman di cloud, apakah naskah brilian itu aman dari mereka yang hendak mencuri?

Microphone aktif 24 jam untuk mendengarkan "OK Google" dari jarak sejauh apapun. Berarti bukankah aku terus didengar diam-diam? Bagaimana bila pembicaraan penting direkam?

Aku mulai merasa paranoid!

Setiap hal yang aku cari di search engine juga disimpan. History browser juga disimpan lalu dijadikan data untuk menentukan iklan yang lebih akurat. Bagaimana bila hal itu disalahgunakan?

Kontak di ponsel juga diambil sebagai data untuk mencari teman yang relevan. Tapi bagaimana bila mereka sebenarnya bermaksud untuk mencari orang terdekatku?

Oh aku merasa benar-benar telah telanjang bulat. Bila sahabat canggihku ternyata adalah musuh dalam selimut. Aku takkan berdaya melawannya.

Berhati-hatilah readers! Mungkin nanti kamu juga akan ikut paranoid!

Wassalamualaikum

Kisah Semanggi dan Dandelion


Pagi itu cerah sekali, bulir-bulir embun berkilau terang di dedaunan, dan udara masih sejuk tanpa cemar polusi. Para tumbuhan berbahagia menyambut senyum mentari, dan merayakannya dengan memekarkan bunga-bunganya. Juga dedauan meninggi mengikuti cahanyanya. Namun ada satu yang bersedih, yaitu setangkai semanggi berdaun empat.

"Bahagianya mereka," keluh semanggi saat melihat para dandelion terbang terbawa angin. "Seandainya aku bisa pergi dari tempat ini seperti mereka. Pasti aku takkan bosan begini."

Tiba-tiba sehelai dandelion mendarat tepat di sebelahnya. "Ah, aku terbawa angin lagi." sesalnya dengan sedih.

"Hey, kenapa kamu bersedih? Aku sangat ingin terbang dan pergi sepertimu!"

"Aku sedih karena dipaksa berpisah dengan saudara-saudaraku oleh angin. Padahal aku masih ingin bersama mereka lebih lama." kata dandelion. "Aku iri padamu, karena kalian para semanggi selalu bersama, bertumbuh di tempat yang sama, sampai layu tetap bersama. Apalagi kamu adalah ratunya para semanggi, mereka akan selalu memayungi kamu."

"Tapi daripada memandangi tempat yang sama setiap saat, bukankah lebih mengasyikan bila mendarat di tempat yang baru?"

"Kami para dandelion tidak semuanya beruntung untuk mendarat di tanah. Coba kau bayangkan, kita sampai di kota yang indah tapi mendarat di beton. Atau mendarat di sungai lalu tenggelam. Apakah itu menyenangkan?"

"Tetap saja aku ingin terbang sepertimu!"

"Aku juga suka terbang, tapi aku maunya seperti burung. Sebab ia bisa menentukan arah terbangnya sendiri, dan mendarat sesuka hati." ucap dandelion penuh makna. "Kalau dibawa angin, atau ditiup anak-anak nakal, kita takkan tahu akan terbang dan mendarat dimana."

"Wah, benar juga ya. Lebih menyenangkan bila kita bisa terbang sesuai kehendak hati."

Sejak saat itu mereka setiap hari saling cerita tentang berbagai hal. Kebosanan semanggi pun berkurang, juga kesedihan dandelion semakin ringan.

Beberapa minggu kemudian helai dandelion itu tumbuh tinggi diantara hamparan semanggi. Semanggi berdaun empat pun bertanya. "Hey dandelion, apa yang kamu lihat di atas sana?"

"Segalanya nampak indah disini," jawab dandelion penuh semangat. "Ayo, tumbuhlah dengan melingkari batangku, agar kau bisa melihatnya!"

Beberapa minggu kemudian semanggi berdaun empat itu berusaha keras menyerap senyuman sang mentari, dan nutrisi dari ibu bumi untuk memanjangkan tangkainya sambil melingkari batang. Hingga akhirnya ia sampai di kepala dandelion. "Wah, di kepalamu sekarang ada helai dandelion lainnya."

"Ya, aku telah menjadi ibu sekarang."Anak-anak dandelion menyapa semanggi dengan antusias nan berisik. "Lihatlah disekitarmu sahabatku."

Semanggi terpesona melihat hamparan luas bunga warna-warni yang tumbuh dengan gembira untuk pertama kali dalam hidupnya. Ia baru menyadari bahwa tempat tinggalnya selama ini begitu indah. Tak jauh dari situ ada sekolah, dimana anak-anak selalu bercanda ria tertawa setiap harinya. Ada juga taman dimana orang-orang terlihat santai dan bahagia.

"Aku menyesal pernah ingin meninggalkan tempat ini." ujar semanggi malu-malu.

"Lihatlah pagar kayu itu," kata dandelion. "Disitulah ibuku tumbuh."

"Wah, seandainya aku bisa berjalan, aku akan berkunjung!" ujar semanggi penuh semangat.

Mendadak dandelion menjadi murung. "Yah, seandainya masih bisa."

Tanpa sadar senja mulai tiba, dan langit berwarna oranye. Hembusan angin perlahan menggoyangkan dahan. Semanggi langsung melirik ke kepala dandelion. "Fyuh, masih aman." tapi angin berhembus lebih kencang lagi dan teriuplah semua anak-anak dandelion. Semanggi ingin berteriak karena terkejut, tapi ia tidak ingin sahabatnya semakin sedih.

Dengan tangis dandelion berkata, "Selamat jalan anak-anakku, hiasilah tanah gersang, dan taman bermain itu!"

"Jangan bersedih sahabatku, anak-anak lainnya pasti akan tumbuh lebih banyak dan lebih cantik lagi!"

"Itu tidak mungkin." dandelion itu menangis.

"Ayolah bersemangat!"

"Ibu dandelion pasti mati saat ditinggalkan anak-anaknya, dan sekarang aku telah merasakannya bahwa sebentar lagi aku mati." ucapannya semakin melemah.

"TIDAK! Kamu tidak boleh meninggalkan aku!"

"Maaf, seandainya aku bisa, aku ingin menemanimu selamanya. Terimakasih telah menjadi temanku selama ini. Selamat tinggal!" dan akhirnya dandelion itu tak bersuara lagi.

Semanggi memeluknya dengan erat sambil terisak.

Seorang anak TK tiba-tiba datang. "Sepertinya ini aku sedang beruntung hari ini!" ia berkata sambil memetik semanggi berdaun empat itu.

"Inikah rasanya mati?" tanya semanggi setelah merasakan daunnya mulai layu. "Inikah yang dia rasakan tadi?"

"Aku akan membawanya pulang!" anak itu pun menaiki mobil dan membuka jendela, lalu dengan bangga melambaikan daun itu diluar. Saking senangnya anak itu tak sengaja melepaskan tangkainya dan semanggi pun terbang bebas.

"Akhirnya aku bisa terbang.." ujarnya lemah. "Hey, dandelion aku terbang sepertimu sekarang.."

"Tante semanggi!" seru anak-anak dandelion yang juga terbang di sebelahnya dengan bahagia.

"Anak-anak.. Tumbuhlah dengan bahagia.."

Tak lama kemudian angin bertiup berlawanan, dan membawanya kembali pada hamparan kerajaan dedaunan semanggi. Akhirnya semanggi berdaun empat beristirahat untuk terakhir kalinya di sebelah sahabat dan saudara-saudarinya.

TAMAT

Cara Membuat Thumbnail Youtube Pakai HP (PicSay Pro)


Assalamualaikum. Readers, thumbnail atau gambar icon dari sebuah video adalah penarik viewers terampuh setelah judulnya. Nah, bikin thumbnail ternyata tidak sesulit yang dibayangkan, bahkan blog graphics diatas pun aku buat dari hp (padahal biasanya pakai Corel).

Sebelum kita mulai, siapkan dulu bahannya:
1. Aplikasi PicSay Pro. Harus yang pro, karena fitur premiumnyalah yang kita butuhkan.
2. Gambar bacground yang menjadi dasar.(disini aku pakai corak kayu)
3. Foto objek yang menjadi topik video (aku pakai yoyo)
4. Tekad belajar

Langkah Pembuatan

Pertama buka PicSay Pro, tap get a picture, dan pilih new blank picture. Ukuran standar thumbnail Youtube itu beraspek rasio 16:9, contohnya 1280x720px. Lalu tap create.


Kedua, tap effects dan insert picture. Masukan gambar background dan sesuaikan ukurannya. Kamu hanya bisa membesarkan atau mengecilkan dengan menyeret titik. Kalau dengan cara cubit, yang kecil adalah workspacenya. Tapi biar mudah tap place picture 100% lalu scale to fill. Kalau sudah tap centang 2 kali.


Ketiga, dengan cara yang sama kita tambahkan foto objek dan sesuaikan tempatnya untuk teks nanti, tapi tap centangnya hanya sekali. Nah disini kita akan belajar menghapus background dari foto. Tap icon penghapus untuk menghapus. Bila ada yang terhapus, kamu bisa mengembalikannya dengan icon kuas. Kamu tinggal sentuh saja bagian yang ingin dihapus.



Biasanya ada pertanyaan untuk menyimpan hasil hapus untuk memudahkan kita saat editing berikutnya. Tapi kalau tidak perlu ya no aja..

Keempat, tap stickers, title, lalu pilih jenis huruf, dan ketik teks yang kamu inginkan. Misalnya "Magic Yoyo Node, Yoyo Budget Tercantik". Klik centang hijau. Atur posisinya sampai pas.


Nah jadilah sudah sebuah thumbnail ala kadarnya..


Picsay Pro punya cukup banyak emoticon yang bisa mempermanis hasilnya. Tapi aku sendiri kurang bisa menempatkan emot, yang ada nanti malah tambah parah.

Desain thumbnail itu ada banyak, dan cara pembuatannya mirip dengan ini. Kamu akan punya banyak ide ketika menyimak thumbnail channel lain. Yang penting dalam desain kamu harus bisa menebak komposisinya sebelum meniru dan memodifikasinya. Tinggal pinter-pinternya kita mencari bahan gambar aja.

Semoga bermanfaat..

Wassalamualaikum..